Keluh-kesah hamba-Nya yang tidak terlepas dari segala macam
cubaan.
Tiap detik mendatang bagai celaru yang menyesakkan.
Bila semakin melupakan, hadirnya menghangat memori lubuk
dalam.
Masih teguhkah tali lalu dimata sembilu?
Peringatan demi amaran diberi, diterima.
Oh, hati yang tak ingin mengerti mahunya akal kurnia
Ilahi.
oh, jiwa yang tak ingin mengerti tegasnya realiti kini.
Siapa yang bisa paksa?
Siapa yang tersiksa?
Keras kerjanya si akal memasung rasional.
Penat si akal memujuk si hati.
Letih si akal merayu si jiwa.
Diam menyambut.
Sepi tak bertepi.
Mungkin bangkitkah dari ulit lena?
Akan lepaskah dari peluk leka?
Terperangkap jua sendirian.
Puas ditepis yang mendatang.
Sipi sisi terobek akhirnya.
No comments:
Post a Comment